Sunday, June 24, 2012

Mraz, June, Love, and Tour Are Four Letter Words

Finally got to see Jason Mraz for the 2nd time in 7 months (check Mraz in Bali)! Call me crazy, but that's what a dedicated fan would do. Saya sih belum ada apa-apanya dibanding orang-orang yang sudah lebih dulu ngefans, yang sudah pergi ke konsernya lima kali lebih (yep, Indonesia + other countries). If I was 17 or older when I first knew Jason, this would have been my 3rd time (with the first being Java Jazz concert, which I wasn't allowed to attend cause I was still 14 and was about to graduate from middle school *cries*).



Tour Is a Four Letter Word merupakan tur untuk mempromosikan album baru Jason Mraz yang berjudul Love Is a Four Letter Word. Sudah punya albumnya? Kalau belum, silakan cari di toko kaset terdekat, jangan yang jauh-jauh biar hemat ongkos karena harga CD-nya 85 ribu rupiah (promosi dikit). Gara-gara album ini, semuanya jadi serba 'four letter word'. Yah, cari ajalah sendiri kata-kata yang terdiri dari 4 huruf yang berhubungan sama si Mr. A-Z ini, pasti banyak banget!

Tapi, lagi-lagi konser Jason Mraz menjadi guilty pleasure buat saya. Waktu konser di Bali, saya sedang berada di tengah-tengah ulangan harian, dan nekat banget ninggalin itu semua demi Jason. Sekarang, setelah agak tenang karena SNMPTN sudah selesai, ternyata ada satu hal yang mengganjal di hati saya: tidak bisa menghadiri Benteng Batu Awards, semacam acara terakhir (prom) angkatan saya di SMA. Rasanya sedih, tapi saya tidak bisa menolak konser ini karena saya sudah membeli tiketnya jauh sebelum adanya pemberitahuan tentang BBA. Jadi kalau malam kemarin semua teman-teman saya mengucapkan terima kasih ke angkatan Benteng Batu, saya malah berterima kasih ke Jason. Was it pathetic or what?

Monday, April 23, 2012

Greyson Chance Live In Jakarta

Greyson Michael Chance. Who doesn't know this adorable kid who amazed the YouTubers with his cover of Lady Gaga's Paparazzi a few years ago? He played this amazing piano version of Paparazzi, and I was like "He's a 6th grader? Am I being Punk'd?!"

And yeah, that's when I started to love him.

23 November 2011 lalu (ya, bertepatan dengan ulang tahun ke 3 GITG!), cowok cute ini datang ke Indonesia dan menggelar konser di Hard Rock Cafe, Jakarta. Sadly, saya nggak bisa nonton karena waktu itu baru aja nonton Jason Mraz di Bali. Kalau saya minta izin buat nonton konser lagi, mungkin saya dibolehin pergi, tapi nggak dibolehin pulang.


Nah! Sekitar akhir Januari saya dapat kabar kalau Greyson Chance mau ke Indonesia lagi! Saya, sudah siap dengan tabungan, mesti cengo beberapa menit dulu pas tahu kalau konsernya itu tanggal 20 April 2012, a.k.a tepat banget setelah saya menyelesaikan Ujian Nasional SMA.

Bermodalkan nekat (setiap konser yang saya datangi memang dengan modal nekat) dan alasan bakal serius belajar demi melihat langsung one of my younger celebrity crushes, saya beli tiket konsernya.

Saturday, March 31, 2012

The Raid: A.M.A.Z.I.N.G

1 Ruthless Crime Lord. 20 Elite Cops. 30 Floors of Hell.


I just watched The Raid for the 2nd time. The first time was exactly a week ago, Saturday, March 24th 2012, when I had try outs for Math and Chemistry at school. I didn't care about the Chemistry questions on the paper, I only cared about this one Indonesian movie I had been waiting since last year!

Saya tahu film ini sejak tahun lalu dari adik saya. Dia kaskuser sejati dan dapat info tentang film yang mulanya berjudul Serbuan Maut ini dari salah satu forum di Kaskus. Awalnya saya kira Serbuan Maut ini bakal tayang di Indonesia akhir tahun 2011, tapi ternyata tayangnya Maret 2012. I really had to thank my brother for telling me about this movie because IT IS WORTH THE WAIT.


The Raid bercerita tentang sekelompok tim SWAT yang bertugas untuk menyerbu sebuah gedung apartemen tua milik gembong narkoba bernama Tama (Ray Sahetapy) yang merupakan markas persembunyian para kriminal dan penjahat kelas kakap. Tim itu dipimpin oleh Sersan Jaka (Joe Taslim), diikuti oleh para anggotanya salah satunya adalah Rama (Iko Uwais). Tetapi penyerbuan mereka terbongkar dengan mudah dan mereka pun terjebak di gedung tersebut dengan mencoba untuk melawan anak-anak buah Tama yang gila dan berdarah dingin, termasuk Mad Dog (Yayan Ruhian) dan Andi (Donny Alamsyah)!

Dari sinopsisnya, film yang disutradarai oleh sutradara asal Wales bernama Gareth Evans ini sudah mendapat nilai plus. Jarang sekali ada film Indonesia yang mengangkat tema seperti ini. Jika kalian sudah terkesima dengan membaca sinopsisnya, maka kalian akan terus berdecak kagum ketika menonton filmnya. Dari awal sampai akhir film kita disuguhi berbagai action yang memukau, dengan momen-momen mengejutkan yang membuat penonton semakin betah di bangku bioskop. Koreografer action nya tak lain dan tak bukan adalah Iko Uwais dan Yayan Ruhian, yang memang merupakan pemain silat. Saya salut banget dengan mereka, hampir nggak percaya kalau yang saya tonton adalah film Indonesia!

Melihat sutradaranya, jangan pernah berpikir bahwa film ini tidak 100% Indonesia. Kata siapa? Coba setelah film selesai, kalian tunggu sampai credits selesai dan lihat nama-nama kru yang terlibat. Hal ini juga sudah diberitahu oleh sang sutradara dalam twitter-nya. Dan bagi kalian yang malas menonton film ini karena ini film Indonesia, why don't you try it? You will think twice for saying it :D

Daya tarik film ini terletak pada tokoh utama, Rama, yang diperankan dengan apik oleh Iko Uwais. Sudah ganteng, tampangnya baik (aslinya juga baik!), jago silat pula. Dia memang sudah memukau pecinta film dari perannya di film Merantau (another great movie, watch it guys!). FYI, Donny Alamsyah, dan Yayan Ruhian juga main di Merantau loh! :)

Iko Uwais as Rama. Gantengnya...
Kabarnya, The Raid akan segera dibuat remake versi Amerika-nya. That's the first for an Indonesian movie! Walaupun agak-agak "What? Remake? Seriously, Hollywood?" tapi itu suatu kemajuan untuk perfilman Indonesia! Saya cuma bisa berharap supaya remake-nya bagus, soalnya film aslinya aja udah bagus banget. I wonder who'll take the role of Rama, I hope he's as charming and good as Iko :)

Selain remake, The Raid sudah akan dibuat sekuelnya loh! Judulnya Berandal, yang nggak bakal jauh-jauh dari silat. Ini juga sudah dikonfirmasi oleh Gareth Evans selaku sutradara, saya sendiri yang tanya.

Yuhuuu can't wait for it, Sir!
Oh iya, berhubung film ini full action (termasuk tembak-tembakan, tusuk-tusukan, tonjok-tonjokan, banting-bantingan, darah-darahan, dan kekerasan lainnya), bagi teman-teman yang nggak suka atau nggak kuat melihat yang seperti itu, jangan ditonton yaaa. Juga jangan maksain nonton demi melihat Iko Uwais, nanti pas dia lagi keren-kerennya berantem, kalian malah muntah kan nggak lucu. And I suggest don't buy popcorn, you won't eat it during the movie because you don't want to move your eyes from the screen :P

For me it's 9.7/10. Wow it's so high, isn't it? I'm a big fan of action movies, and because of The Raid, Indonesian cinema starts to find its way to go international. Yeah I'm so proud, we have to support it :)


Selamat Hari Film Nasional! (30 Maret 2012)